🗡️ Raksasa Besi Pramana: Folklore Majapahit yang Dihidupkan Kembali
- Sasteria
- Feb 23
- 3 min read
Updated: 6 days ago
Halo pembaca, this is my new short stories, recreated folklore — sebuah kisah epik yang saya ciptakan kembali dari nuansa legenda Majapahit. Kisah ini mengangkat tokoh sakti Gatotkaca, wanita agung Ken Dedes, dan musuh yang tak terkalahkan, Raksasa Besi Pramana.
✨ Kebangkitan di Pulau Langgundi
Legenda bermula ketika seorang nelayan tersesat menemukan reruntuhan candi kuno di Pulau Langgundi. Sambaran petir membangkitkan makhluk purba: Raksasa Besi Pramana, tubuhnya dari logam hidup, matanya menyala bagai bara, dan sihirnya membangkitkan kembali kota gaib beserta penduduknya yang separuh hidup.
⚔️ Umpan Sang Adipati
Di sisi lain, penguasa licik Adipati Wira Kartala ingin menjerat Gatotkaca dengan menjadikan Ken Dedes sebagai umpan. Namun rencananya gagal saat Ken Dedes melarikan diri, hanya untuk terjebak dalam sihir kota Langgundi.
🌌 Pertarungan Gatotkaca
Gatotkaca, sang ksatria perkasa, menjejak pulau itu untuk menyelamatkan Ken Dedes. Dia bertempur melawan ular raksasa dan menemukan pusaka sakti: Keris Meteor, ditempa dari besi bintang. Hanya senjata inilah yang bisa melukai tubuh Pramana yang sekeras baja.
🐉 Kejatuhan Sang Raksasa
Pertarungan terakhir mempertemukan Gatotkaca dengan Raksasa Besi Pramana. Pedang biasa hancur, tetapi Keris Meteor menembus jantungnya. Pramana roboh dengan jeritan besi, dan seketika kota Langgundi pudar menjadi debu, hilang ditelan waktu.
🌅 Warisan Legenda
Ken Dedes terselamatkan, dan bersama Gatotkaca mereka meninggalkan pulau saat fajar menyingsing. Kisah ini menjadi simbol keberanian, cinta, dan kekuatan pusaka. Hingga kini, Raksasa Besi Pramana tetap hidup sebagai folklore yang saya hadirkan kembali untuk generasi baru.
🔥 Pilihan Teaser Penutup
1. Apakah Gatotkaca benar-benar mampu menebas tubuh besi Pramana dengan Keris Meteor?
2. Mampukah Ken Dedes terselamat dari kota gaib Langgundi, atau akan terjerat selamanya dalam sihir purba?
3. Saat Langgundi runtuh jadi debu, apakah legenda Majapahit ini hanya mitos… atau peringatan?
4. Kisah penuh pertempuran, cinta, dan pusaka bintang — tunggu kelanjutannya hanya di sini.
🎶 Lyric - Raksasa Besi Pramana
by Raffi Rahman (Sasteria)
Badai di Laut Malaka / petir belah kubah tua
Sebuah keris di dada / kuasa purba pun menjelma
Nelayan panjat runtuhan / batu hijau bagai malam
Debu emas, tiang retak / raksasa hirup nafas kelam
Tubuh besi, logam hidup / mata bara takkan padam
Keris bintang terangkat / menara Langgundi sentuh awan
Pengimpi jalan malam / fajar jatuhkan buta
Lonceng gaib dari dasar / panggil manusia
Di dinding Langgundi besi terjaga—
Bayang mekar fajar menjelma
Hanya keris dari bintang
Belah hati raksasa besi, luka panjang
Lari, Ken Dedes—jangan berpaling—
Keris Gatotkaca temukan jalan
Saat dunia lama bernafas lagi,
Cahaya bintang akhiri rajanya ini
Adipati Wira Kartala / siapkan hamba jadi umpan
Senyum licik bagai pisau / maut buka pintu penjara
Ken Dedes renangi rawa / kota genggam tangannya
Gatotkaca hirup bayang / jejak tanah sihir maya
Ular jaga takhta tembaga / baldu sembunyi gulung
Setiap langkah tiap pintu / harta purba terkandung
Di dinding Langgundi besi terjaga—
Bayang mekar fajar menjelma
Hanya keris dari bintang
Belah hati raksasa besi, luka panjang
Lari, Ken Dedes—jangan berpaling—
Keris Gatotkaca temukan jalan
Saat dunia lama bernafas lagi,
Cahaya bintang akhiri rajanya ini
Aula tidur tangga rahasia / bisik guncang batu
Pramana Besi bangkit hidup / tuntut malam itu
Seekor ular di takhta / taring bagai kaca bulan
Sekali tebas belah gulung / Gatotkaca tak biar bertahan
Mata bertemu genggam besi / keris fana kalah
Namun api meteor ingat perang / jauh dari manusia
Tebasan dan dentum / darah hitam jatuh / lonceng meraung
Kota pudar bagai asap pagi / logam bintang tutup agung
Di dinding Langgundi besi terjaga—
Bayang mekar fajar menjelma
Hanya keris dari bintang
Belah hati raksasa besi, luka panjang
Lari, Ken Dedes—jangan berpaling—
Keris Gatotkaca temukan jalan
Saat mimpi kembali jadi debu,
Besi runtuh nyala cahaya jitu
Tebing rawa sampan curi / mentari merah buih
Dia tertawa, “kan suluh malammu,” / bawa pulang kasih
Langgundi lenyap ke bisikan / laut simpan janji terikrar—
Besi tidur keris terjaga / lahir dunia liar segar
Comments